Jumat, 02 Januari 2009

Selamat Tahun Baru Hijriah 1429 dan Masehi 2009

Akhirnya, tahun berganti sudah. Tahun baru lalu kami masih di Banda Aceh. Dan kini, kami sudah di Ubud, Bali. Sebuah perjalanan yang panjang dan agak melelahkan, kata mama. Malam tahun baru kemarin, kami merayakannya di kafe Flava -milik Om Noel dan Tante Wina- tetangga sebelah rumah. Tapi Hia, Zee dan mama gak sampai pas pergantian tahunnya. Soalnya, Hia udah bobok deluan, kemudian menyusul Zee, gak ikutan ajojing deh:)). Mama, Hia, Zee dan Hanoman pulang diantar Om Edu, sedangkan papa nggak ikut pulang. Ramai sekali di Flava, selain teman-teman papa dan mama, juga banyak pengunjung lainnya yang memadati kafe di kawasan Peliatan itu. Pak Will dan temannya nyanyi. Gak tahu deh, apa papa juga ikutan nyanyi setelah kami pulang. Oya di sana juga ada tante Petra, mamanya Jasmine. Tante Petra temannya papa dan mama yang tinggal di Campuhan. Tante Petra ini direktur IDEP, NGO yang memiliki banyak program di Aceh paska tsunami, khususnya tentang pertanian organik. Waktu natalan, kami diundang ke rumahnya yang asri dan nyeni. Waktu itu, Hia dan Zee dikasih hadiah natal hihihihi, Hia dapat mainan bongkar pasang gedung bertingkat yang ada tempat parkirnya. Sedangkan Zee, dapat kereta api lucu yang punya rel naik turun (mainan ini jadi most wanted di Nyuh Kuning esp.Komplek Keluarga Bu Made Padet yang buat banyak anak menangis huhuh) dan karena begitu seringnya dimainin, sekarang keretanya udah rusak...huuhuhu... Di tempat baru kami ini, kami memang banyak menemukan keberagaman. Mulai dari suku yang berbeda, sampai agama dan juga bangsa. Kalau dulu di Aceh, mayoritas muslim. Jadi, kami hanya terbiasa dengan hari-hari besar Islam. Kalau di sini, campur aduk. Misalnya kayak beberapa bulan lalu, Hindu Bali merayakan Galungan. Wah, rame sekali. Banyak barong yang dimainkan anak-anak keliling rumah. Hiasan-hiasan penjor juga menghiasa seluruh rumah umat Hindu di Bali. Ramai sekali. Kemudian masuk Ramdhan dan Lebaran. Di Gianyar dan Denpasar, terasa juga gaungnya, karena setelah Hindu Bali, Islam merupakan agama terbesar nomor dua di Bali. Tapi kalau di Ubud...hihihih, gak ada bau-baunya deh, meski punya satu tetangga yang juga muslim. Pas natalan baru rame lagi. Karena Ibu Robin buat open house.Wuih, yang datang ramai sekali. Kami juga dapat hadiah natal. Kata mama dan papa, keberagaman itu penting. Jadi, kita lebih toleran dan empati pada orang lain, dan nggak merasa paling benar di dunia ini. Keberagaman itu juga mengajari kita banyak hal. .... Selamat tahun baru ya, nanti ceritanya disambung...

twinkle twinkle little star